Selasa, 27 Desember 2011

Plagiarisme dalam Hegemoni Kultur Akademik

Seperti yang dikutip Wikipedia, pengertian dari Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Dilihat dari pengertiannya saja, plagiat bisa dilihat sebagai tindakan yang tidak baik. Dan tentu saja merugikan pihak yang di-plagiat-kan. Untuk itu, diaturlah sistem perundang-undangan yang mengatur tentang hak cipta dan plagiarisme. Namun, walaupun sudah dibuat aturan hukum dan ancaman hukuman yang jelas, kegiatan plagiarisme ini masih saja marak terjadi. 

Plagiator, atau sebutan lain dari orang yang melakukan kegiatan plagiat masih saja melakukan kegiatan plagiat dikarenakan banyak hal. Dan membicarakan tentang Plagiarisme dalam Hegemoni Kultur Akademik, sebenarnya perilaku ini tidak sepantasnya dilakukan dalam Kultur Akademik. Tugas atau lainnya yang harus dikerjakan oleh seorang siswa atau mahasiswa sebaiknya harus dijaga orisinalitasnya. Namun tetap saja plagiarisme tidak dapan dihindari di kultur akademik ini. Pada hal kecil contohnya, masih terjadi aksi saling mencontek siswa ataupun mahasiswa dalam mengerjakan tusan ataupun tes. 


Namun karena anggapan plagiarisme adalah hal yang wajar dilakukan dan minimnya sanksi bagi pelaku plagiarisme menjadikan aksi plagiarisme ini tetap dilakukan. Hal ini sebenarnya bisa dihindari. Jika mahasiswa dibekali dengan rasa percaya diri, ilmu yang cukup, dan pemikiran bahwa plagiarisme itu adalah hal yang buruk, saya yakin plagiarisme di kultur akademis dapat hilang.

Minggu, 13 November 2011

Perkembangan Teknologi Terhadap Kebudayaan Indonesia

Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan hingga tak terhitung jumlahnya. Definisi kebudayaan dan teknologi sendiri sangatlah luas dan tergantung dari sudut mana orang menafsirkannya. Namun disini saya mendefinisikan kebudayaan adalah sebuah gaya hidup ataupun cara hidup yang dimiliki sekelompok orang atau masyarakat yang diwariskan dan ditindaklanjuti dari generasi ke generasi. Sedangkan teknologi merupakan sebuah ilmu pengetahuan terapan untuk menciptakan suatu hal yang baru sehingga dapat menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Keduanya memang tidak bisa dipisahkan, adanya kebudayaan yang dimiliki sekelompok orang dapat menciptakan teknologi baru, begitu juga sebaliknya. Adanya teknologi baru dapat menciptakan kebudayaan yang baru pada masyarakat serta teknologi sebagai pertanda kemajuan kebudayaan. Semakin berkembangnya teknologi dimana informasi apa saja bisa masuk dalam kehidupan masyarakat kita dapat mempengaruhi tergesernya nilai-nilai budaya Indonesia ini. Banyak masyarakat Indonesia terutama para generasi muda kebanyakan lebih suka terhadap budaya asing ketimbang kebudayaan Indonesia sendiri. Hal ini menuntut kita untuk lebih waspada dalam menerima budaya luar/asing. Jati diri Bangsa ini perlu ditonjolkan dengan mencintai kebudayaan Indonesia. Dengan tertanamnya jati diri Bangsa pada setiap individu diharapkan mampu menjadi filter bagi kebudayaan asing yang bisa masuk kapan saja dan dimana saja. Strategi kebudayaan kedepan sebenarnya yang diperlukan bukan hanya menjadi tukang-tukang teknologi, tetapi masyarakat mesti mampu menjadi penemu, dengan kata lain mendidik masyarakat untuk berpikir, berkata, dan bertindak yang benar. Dengan demikian masyarakat Indonesia mampu mengkolaborasikan antara produk budaya dengan teknologi.

Minggu, 30 Oktober 2011

MANAJEMEN SUKSES PEMANFAATAN KELAPA


A.  AIR KELAPA
Selain dapat dimanfaatkan langsung sebagai minuman segar dengan berbagai manfaat yang terkandung didalamnya, air kelapa dapat diolah lebih lanjut menjadi berbagai macam produk yaitu :
a. Sari kelapa Nata De coco
b. Coco Vinegar
c. Kecap Kelapa
d. Minuman dari kelapa



Nata de coco merupakan produk hasil proses fermentasi air kelapa dengan bantuan aktivitas Acetobacter xylinum. Nata berasal dari bahasa spanyol yang artinya terapung. Ini sesuai dengan sifatnya yaitu sejak diamati dari proses awal terbentuknya nata merupakan suatu lapisan tipis yang terapung pada permukaan yang semakin lama akan semakin tebal.
Semula industri nata de coco dimulai dari adanya industri rumah tangga yang menggunakan sari buah nenas sebagai bahan bakunya. Produk ini dikenal dengan nama nata de pina. Dikarenekan nenas sifatnya musiman, pilihan itu jatuh kepada buah kelapa yang berbuah sepanjang tahun dan dalam jumlah yang cukup besar serta ditemukan secara merata hamper diseluruh pelosok tanah air. Di skala industri, nata de cocosudah dikenal sejak diperkenalkannya pada tahun 1975. tetapi, sampai saat ini, industri nata de coco masih tergolong sedikit (di Indonesia). Padahal jika melihat prospeknya dimasa mendatang cukup enggiurkan. Akhir-akhir ini, Negara berkembang sedang melirik industri nata de coco.
Bahan-bahan pembuatan Nata De Coco
  1.  air kelapa
  2.  gula pasir
  3.  ZA
  4. asam cuka/ asam asetat
  5. asam sitrat
Alat-alat pembuatan Nata De Coco
 panci/langseng dari stenless,pengaduk stenless,kompor,timbangan duduk,gelas ukur,baki palstik,koran penutup,karet pengikat,rak untuk baki plastik,muk ukur,kain kasa/saringan halus

cara pembuatan Nata De Coco:


Pembuatan Nata de Coco dari Air Kelapa


Cara pembuatan
·  Saring air kelapa dengan menggunakan kain saring lalu didihkan dan dinginkan.
·  Campurkan gula pasir (100 g/l air kelapa), asam cuka 20 ml/l air kelapa dan bibit Acetobacter xylinum (170 ml) ke dalam air kelapa di dalam panci pencampur, lalu diaduk sampai merata. Campuran tersebut mempunyai
keasaman (pH) 3-4.
·  Masukkan campuran tersebut ke alam stoples dengan tinggi campuran 4-5 cm, lalu ditutup dengan kain aring. Letakkan stoples di tempat yang bersih dan aman.
·  Setelah 15-20 hari berlangsungnya proses fermentasi terbentuklah lapisan nata di permukaan cairan dengan ketebalan 1-2 cm. Lapisan nata dengan berat + 200 g. Cairan dibawah nata merupakan cairan bibit yang dapat digunakan untuk pembuatan nata selanjutnya.
Pemanenan nata
·  Lapisan nata diangkat secara hati-hati dengan menggunakan garpu atau penjepit yang bersih supaya cairan di
bawah lapisan tidak tercemar. Cairan di bawah nata dapat digunakan sebagai cairan bibit pada pengolahan
berikutnya.
·  Buang selaput yang menempel pada bagian bawah nata, dicuci lalu dipotong dalam bentuk kubus dengan
ukuran 1,5 x 1,5 x 1,5 cm dan dicuci. Tuang dan rendam potongan nata de coco dalam ember plastik 
selama 3
hari dan setiap hari air rendaman diganti. Sesudah itu, nata direbus sampai mendidih bersuhu 110oC selama 


selama 10-20 menit. Tujuan perendaman dan perebusan untuk meng-hilangkan rasa asam.
·  Nata dimasukkan dalam sirup lalau didihkan pada suhu 100oC + 15 menit, sesudah itu bila perlu dapat ditambahkan essens panili atau pewangi lainnya dan garam secukupnya, lalu dibiarkan selama 1 malam. Buat sirup nata dengan perbandingan untuk 3 kg produk nata potongan, diperlukan 2 kg gula dan 4,5 l air. Mula-mula gula dituangkan ke dalam air, panaskan sampai larut dan lalu saring.
·  Selanjutnya nata dikemas dalam kantong plastik atau botol selai dengan perbandingan antara padatan
dan cairan 3:1, botol ditutup rapat, kemudian direbus dalam air mendidih selama 30 menit. Angkat dan dinginkan di udara dengan tutup terletak pada bagian bawah, slanjutnya botol diberi label dan siap untuk dipasarkan.

Pembuatan bibit nata
·  Buah nenas dikupas, dicuci sehingga dihasilkan daging nenas. Daging nenas dipotong kecil-kecil, dihancurkan, dan diambil ampasnya.
·  Ampas nenas dicampur dengan gula pasir dan air masak dengan perbandingan 6:1:3 sampai merata.
·  Masukkan campuran tersebut dalam stoples bersih dan tutup dalam kain saring. Diamkan selama 2-3 minggu.
·  Biarkan tanpa diganggu selama 2-3 minggu hingga terbentuk lapisan putih atau bibit Acetobacter xylinum.

manfaat Nata de Coco

26FEB
Nata de Coco adalah makanan yang banyak mengandung serat, mengandung selulosa kadar tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan dalam membantu pencernaan. Nata de Coco yang diperkaya dengan vitamin dan mineral akan mempertinggi nilai gizi dari produk ini. Daya tarik nata de coco terletak pada warnanya yang bening, teksturnya yang kenyal, dan rasanya yang sangat khas. Oleh karena itu, campuran nata di dalam berbagai minuman dingin sangat digemari oleh masyarakat luas. Terutama di daerah-daerah tropis, seperti di Tanah Air. Karena kandungan gizi (khususnya energi) yang sangat rendah, produk ini aman untuk dimakan oleh siapa saja. Produk ini tidak akan menyebabkan gemuk, sehingga sangat dianjurkan bagi mereka yang sedang diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan. Keunggulan lain dari nata de coco adalah kandungan serat (dietary fiber)-nya yang cukup tinggi, terutama selulosa. Tanpa adanya serat dalam makanan, kita akan mudah mengalami gejala sembelit atau konstipasi (susah buang air besar), wasir, penyakit divertikulosis, kanker usus besar, radang apendiks, kencing manis, jantung koroner, dan kegemukan (obesitas). Dengan adanya serat dari nata de coco atau bahan pangan lainnya, proses buang air besar menjadi teratur dan berbagai penyakit tersebut dapat dihindari.


B. DAGING KELAPA
Secara tradisional daging kelapa dimanfaatkan sebagai bahan masakan dibuat santan atau minyak kelapa dengan cara sederhana. Dalam industri daging kelapa dapat dimanfaatkan lebih lanjut menjadi :
a. Daging Kelapa Parut

1. Minyak kelapa
2. Low Fat Desicated Coconut
3. Cocomix ; dapat diolah lebih lanjut sebagai :
3.1. Concentrated cocomix
3.1.1. Virgin oil ; digunakan sebagai bahan kosmetik
3.1.2. Skim milk
3.2. Skim Milk ; digunakan sebagai bahan Coco shake

b. Kulit Ari Daging Kelapa
Dalam industri, kulit ari daging kelapa kelapa ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan :
1. Semi Virgin Oil
2. Coco shake

c. Kopra
Pemanfaatan dagin kelapa sebagai kopra sudah banyak dilakukan, hasil pengolahan lanjutannya berupa :
1. Minyak Kelapa
1.1. Minyak goreng
1.2. Coco Chemical
2. Bungkil Kelapa, dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak

C. TEMPURUNG KELAPA
Tempurung kelapa diproses lebih lanjut yaitu dengan pembakaran menjadi Arang. Arang tempurung kelapa itu sendiri dimanfaatkan lebih lanjut sebagai :
a. Tepung Arang
b. Karbon Aktif

D. SABUT KELAPA

Secara tradisional sabut kelapa belum banyak digunakan, namun dalam industri sabut kelapa ini daspat diolah lebih lanjut menjadi beragam produk yaitu :

a. Serat , bagian dari sabut kelapa ini ternyata memiliki beragam manfaat, yaitu iolah sebagai :
1. Rubberized
2. Matras
3. Kerajinan
4. Geotextile karpet
Pengolahan serat sebagai Rubberized dan Matras dimanfaatkan dalam pembuatan jok mobil, kasur dan pelapis panas

b. Bristle, dimanfaatkan lebih lanjut dalam pembuatan :
1. Genteng
2. Hardboard

c. Debu Sabut, selanjutnya diproses sebagai bahan :
1. Coco peat, diolah lebih lanjut menjadi :
1.1. Substitusi gambut alam
1.2. Hard board
1.3. Isolator listrik
2. Compos

II. BATANG KELAPA
Pemanfaatan batang kelapa sudh dilakukan sejak jaman dahulu kala, yaitu sebagai :
A. Bahan Furniture
B. Bahan Bangunan

III. LIDI
Bagian daun kelapa sudah umum dimanfaatkan bagian tulang daunnya sebagai lidi. Lidi itu sendiri digunakan sebagai sapu lidi ataupun untuk beranekaragam barang kerajinan seperti box hantaran pengantin, tas dsb.

Dari uraian diatas jelas bukan bahwa dari sebuah pohon kelapa dapat dihasilkan berbagai macam produk dengan nilai ekonomi yang tinggi.