1.
Model Proses Pengambilan Keputusan
Dijaman
modern seperti sekarang ini, banyak manusia di tuntut untuk mebuat banyak
sekali keputusan, seperti contohnya harus mengambil keputusan ingin membeli
barang, keputusan kepala rumah tangga merencanakan keluarga, keputusan
menyekolahkan anak di sekolah yang baik dan keputusan lainnya yang meliputi
luang lingkup lokal, sektoral, nasional dan internasional .Berikut adalah pengertian
pengambilan keputusan konsumen dan proses pengambilan keputusan
Pengertian pengambilan keputusan
konsumen
Perilaku konsumen adalah aktifitas atau proses seseorang ketika melakukan hal
yang berhubungan dengan pemilihan, pencarian, penggunaan serta pengevoluasian
produk dan jasa memenuhi kebutuhan perilaku konsumen merupakan hal- hal yang
mendasari konsumen untuk membuat keputusan.
Menurut John C. Mowen dan Michael Minor
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying
unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai
produk,jasa dan pengalaman serta ide-ide.
Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel menyatakan
bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan
untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang
dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan
penggunaan produk.
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard,
menyatakan bahwa perilaku konsumen adalahtindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Proses Pengambilan
Keputusan Konsumen
Segala sesuatu pasti ada prosesnya, begitu juga pada pengambilan keputusan,
semua keputusan pastinya diambil dengan didasari hal-hal yang kuat. Berikut
adalah proses pengambilan keputusan konsumen
- Pengenalan masalah (problem recognition).
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas
permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul,
konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
- Pencarian informasi (information source).
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen
akan termotivasi untuk mencari informasi
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi.Proses pencarian informasi dapat berasal
dari dalam memori (internal)
dan berdasarkan pengalaman orang
lain (eksternal).
- Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation).
Setelah konsumen mendapat berbagai macam
informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang
ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
- Keputusan pembelian (purchase decision).
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa
alternatif strategis yang ada,
konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan
pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak
sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
- Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation)
merupakan proses evaluasi yang dilakukan
konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah
membeli produk tersebut, konsumen
akan melakukan evaluasi apakah
produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.
Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya
akan meningkatkan permintaan akanmerek produk tersebut pada masa
depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut
tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen
pada masa depan.
2. Tipe-tipe proses
pengambilan keputusan
Tipe Pengambilan keputusan (
Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk
mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
(1) Keputusan terprogram/keputusan
terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram.
Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah.
Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
(2) Keputusan setengah terprogram /
setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian
berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya
bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/
Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana
promosi.
(3) Keputusan tidak terprogram/
tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu
terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk
pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah
tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
3. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemecahan masalah antara lain :
1) Trial
& error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah
tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan
belum tahu sama sekali. Dalam keperawatan ini sangat berbahaya dan tidak boleh
dilakukan.
Contohnya : ada klien panas, dicoba
diurut, dicoba diberi makan, dicoba ditiup, tdk berhasil dicoba diberi minum,
dibuka baju, diberi kompres sampai berhasil panasnya turun, dll.
2) Intuisi
: penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati. Penyelesaian
dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai
dasar ilmiah. Kadang-kadang metode ini juga dapat memberikan jalan
keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis atau pengalaman, dan pengetahuan
yang dimiliki.
3) Nursing
process : Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang
sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian,
perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk
mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
4)
Scientifik methode/Research Process : Proses riset/ penelitian merupakan
suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan
logika, dengan pendekatan yang sistematis
4. Diagnosa Perilaku Konsumen
Untuk
merancang strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang
tepat perusahaan membeli diskon untuk menarik pembeli.
Perilaku
konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya
dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat
lebaran.
Pemasaran
sosial, yaitu penyebaran ide diantara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen
dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide lebih cepat dan
efektif.
Terdapat
3 pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen, yaitu :
1.
Pendekatan pertama
adalah
pendekatan inperatif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi
dan hal yang mendasarinya.
2.
Pendekatan kedua
adalah
pendekatan tradisonal yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi
dan kognitif, sosial, dan berhevorial serta dari ilu sosilogi.
3.
Pendekatan ketiga
adalah
sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan
statistika.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar